Wisata Budaya (Banyuwangi Ethno Carnival)
22.45.00 
Banyuwangi tidak henti-hentinya menunjukkan kreasinya di mata indonesia maupun mancanegara. setiap tahun pasti selalu ada kegiatan untuk menunjukan kreasi-kreasi terbaru.
Banyuwangi memiliki kekayaan seni budaya tradisional yang sangat luar biasa. Hal itu ditunjukkan dengan masih banyaknya ritual dan upacara adat maupun event-event budaya yang dilaksanakan oleh masyarakat.
Banyuwangi memiliki kekayaan seni budaya tradisional yang sangat luar biasa. Hal itu ditunjukkan dengan masih banyaknya ritual dan upacara adat maupun event-event budaya yang dilaksanakan oleh masyarakat.
Berangkat dari kekayaan khasanah seni budaya tersebut, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membuat satu kemasan seni budaya tradisional dalam sebuah event yaitu BANYUWANGI ETHNO CARNIVAL (BEC) suatu event budaya yang diharapkan mampu menjembatani modernisasi seni budaya lokal yang selama ini tumbuh kembang dalam kehidupan masyarakat Banyuwangi menjadi sebuah event dalam bentuk parade berskala Internasional tanpa harus merubah nilai-nilai yang sudah berkembang dan tumbuh di dalam masyarakat baik spirit maupun filosofinya.
BEC bisanya menampilkan even karnaval busana yang menjunjung tema kebudayaan khas banyuwangi. BEC juga merupakan pemicu kretifitas muda untuk menuangkan ide dan gagasan unik dan menarik serta memvisualisasi gagasan tersebut dengan gaya etnik dan tradisi. Hal itu bertujuan agar nilai budaya lokal dapat memiliki sebuah gaya tarik yang mampu membuat atusiasme para wisatawan agar mau berkunjung ke Banyuwangi.
BEC dilaksanakan pertama kali pada tahun 2011. Rutenya mulai dari Taman Blambangan hingga Kantor Bupati Banyuwangi melewati jalan-jalan utama banyuwangi sepanjang kurang lebih 2,2 Km. Berikut adalah adalah penyelenggaran BEC dengan kkonsep dan tema yang berbeda dari tahun ke tahun:
BEC 2011, adalah Banyuwangi Ethno Carnival yang pertama digelar di Banyuwangi. Peserta dengan kostum warna-warni berjalan sepanjang jalan protokol kota Banyuwangi. Peserta berasal dari siswa SMA di Kabupaten Banyuwangi. Karnaval ini dibagi menjadi 3 defile yakni Damarwulan, Gandrung dan Kundaran
BEC 2 : Re-Barong Using, dilaksanakan pada 18 November 2012. Memakai rute yang sama namun dengan peserta yang lebih banyak. Banyuwangi Ethno Carnival kali ini mengusung tema Re-Barong Using, yakni kostum peserta memakai pernak pernik barong khas Using (Banyuwangenan). Peserta dibagi menjadi 3 defile yakni. Defile barong merah, barong kuning dan barong hijau. Ada juga tamu dari Jember Fashion Carnaval yang ikut ambil dalam event ini.
BEC 3 : The Legend of Kebo-keboan Banyuwangi Ethno Carnival (dilaksanakan 7 September 2013) kali ini mengusung salah satu budaya di Banyuwangi yakni Kebo-keboan. Budaya Kebo-keboan ini berasal dari Desa Alasmalang, Banyuwangi.
BEC 2011, adalah Banyuwangi Ethno Carnival yang pertama digelar di Banyuwangi. Peserta dengan kostum warna-warni berjalan sepanjang jalan protokol kota Banyuwangi. Peserta berasal dari siswa SMA di Kabupaten Banyuwangi. Karnaval ini dibagi menjadi 3 defile yakni Damarwulan, Gandrung dan Kundaran
BEC 2 : Re-Barong Using, dilaksanakan pada 18 November 2012. Memakai rute yang sama namun dengan peserta yang lebih banyak. Banyuwangi Ethno Carnival kali ini mengusung tema Re-Barong Using, yakni kostum peserta memakai pernak pernik barong khas Using (Banyuwangenan). Peserta dibagi menjadi 3 defile yakni. Defile barong merah, barong kuning dan barong hijau. Ada juga tamu dari Jember Fashion Carnaval yang ikut ambil dalam event ini.
BEC 3 : The Legend of Kebo-keboan Banyuwangi Ethno Carnival (dilaksanakan 7 September 2013) kali ini mengusung salah satu budaya di Banyuwangi yakni Kebo-keboan. Budaya Kebo-keboan ini berasal dari Desa Alasmalang, Banyuwangi.